Sungguh, aku teramat menyesal !!
Menyesal akan kebodohan diri
Menyesal akan keluwesan tindak
Tiada tega membalas kebohongan
Tiada mau menunjukkan dendam
Sejauh melangkah penuh bimbang
Senyum ketulusan tetap jadi hiasan
Kepolosan rasa, selalu jadi dermaga
Tiada pernah terpikirkan tuk berpindah
Mengukir kisah senja pada yang lain
Terkadang puncak amarah menerpa
Jiwa tiada henti mengutuk hati
Mengupas kebodohan yang menjilma
Mengapa tak bisa melepaskan rasa
Padahal, kedustaan jelas terpampang
Mengapa sampai detik ini !!
Aku tidak bisa berpaling ke yang lain
Tidak bisa membebaskan dari ikatan
Gelora rasamu, tiada lagi buat aku
Aku hanya kau jadikan persinggahan duka
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Menyesal akan kebodohan diri
Menyesal akan keluwesan tindak
Tiada tega membalas kebohongan
Tiada mau menunjukkan dendam
Sejauh melangkah penuh bimbang
Senyum ketulusan tetap jadi hiasan
Kepolosan rasa, selalu jadi dermaga
Tiada pernah terpikirkan tuk berpindah
Mengukir kisah senja pada yang lain
Terkadang puncak amarah menerpa
Jiwa tiada henti mengutuk hati
Mengupas kebodohan yang menjilma
Mengapa tak bisa melepaskan rasa
Padahal, kedustaan jelas terpampang
Mengapa sampai detik ini !!
Aku tidak bisa berpaling ke yang lain
Tidak bisa membebaskan dari ikatan
Gelora rasamu, tiada lagi buat aku
Aku hanya kau jadikan persinggahan duka
Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar