Lembayung kebimbangan yang merekah di pagi ini
Sediki demi sedikit terlihat makin jelas mengembang
Di antara ruas batang keraguan yang tertanam
Terlihat nyata menapakan pori-pori pembatas nan tajam
Aku hanya bisa termangu !!
Menyingsingkan segala asa yang terpatahkan
Menyingkapkan segumpal angan yang tak pernah sampai
Hanyutkan impian yang sudah tak bisa di tapaki
Di antara kelana hasrat yang sudah lama mengembara
Kini hanya tinggal kenangan yang tak bisa di urai
Menyisahkan gelisah yang tak kunjung sirna
Di antara kepingan asa yang menjilma
Aku hanya bisa memandang rambatan tanpa ucap
Titian sepasang mata ini hanya bisa terpukau
Menyimak sinar mentari impian mulai beranjak meninggi
Meninggalkan secerca ulasan indah tapi tak bermakna
Aku benar-benar tak mengira !!
Symphoni jejak langkah yang dulu pernah terkayuh
Nyata telah kandas di dasar telaga rindu tak bertepi
Aku benar-benar tak bisa mengembangkan nalar
Mengapa ketika bahtera masa telah aku pancarkan.
Justru kau hancurkan dengan selarik tuduhan tanpa arah
Hingga membuat pintalan harapan yang terangkai tergelincir.
Menyisahkan kepedihan yang menyiksa raga
Bermanidkan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Sediki demi sedikit terlihat makin jelas mengembang
Di antara ruas batang keraguan yang tertanam
Terlihat nyata menapakan pori-pori pembatas nan tajam
Aku hanya bisa termangu !!
Menyingsingkan segala asa yang terpatahkan
Menyingkapkan segumpal angan yang tak pernah sampai
Hanyutkan impian yang sudah tak bisa di tapaki
Di antara kelana hasrat yang sudah lama mengembara
Kini hanya tinggal kenangan yang tak bisa di urai
Menyisahkan gelisah yang tak kunjung sirna
Di antara kepingan asa yang menjilma
Aku hanya bisa memandang rambatan tanpa ucap
Titian sepasang mata ini hanya bisa terpukau
Menyimak sinar mentari impian mulai beranjak meninggi
Meninggalkan secerca ulasan indah tapi tak bermakna
Aku benar-benar tak mengira !!
Symphoni jejak langkah yang dulu pernah terkayuh
Nyata telah kandas di dasar telaga rindu tak bertepi
Aku benar-benar tak bisa mengembangkan nalar
Mengapa ketika bahtera masa telah aku pancarkan.
Justru kau hancurkan dengan selarik tuduhan tanpa arah
Hingga membuat pintalan harapan yang terangkai tergelincir.
Menyisahkan kepedihan yang menyiksa raga
Bermanidkan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar