Pages

Jumat, 06 Juni 2014

PERTIWI MENANGIS

Lantunan doa perih menyayat
Iringi derai terpasung lekat
Mendung duka bergayut pekat
Mengukir risalah tanpa tersemat

Ibu pertiwi kini memeluk sedih
Saksikan amanah kerap tersisih
Mengolok-olok titah seenak hati
Abaikan tuntunan pengayom jatidiri

Untuk apa berlantun ungkap menantang
Edarkan senandung sejuta prasangka
Namun, tak bisa uraikan penghalang
Menanam dera terimbangi ego semata

Adakah cemooh pijarkan bias terang
Adakah hujat kembalikan yang hilang
Adakah hinaan singkirkan usapan meraba
Adakah cerca penuntas sekelumit petaka

Aahh, itu hanya ungkapan si musang
Itu hanya penopang berotak udang
Membakar semangat dalam kubangan
Bernyala-nyala namun tetap terpadamkan

Bermandi kata
Berselimutkan makna
Beralas rasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar