Pages

Minggu, 07 November 2010

HIASAN SEPENGGAL RINDU

Rambatan lentera bias rindu yang engkau nyalahkan ..
Begitu nyata melangkah menciptakan keharuan jiwa ..
Symponi cahaya kelam yang engkau bingkiskan.
Sungguh sangat anggun dengan wujud keterpesonaan dirì.
Aku tak menyangka .. !?! ..
Bila pancaran bias cahaya lentera rindumu itu ..
Akan menguak keresahan mengikis seonggak asa ..
Aku tak menduga .. !?! ..
Dalam wujud keanggunan dirimu ìtu ..
Engkau selipkan sembilu di sela detak nafas kasih sayangmu.

Tiada daya diri ini menolak akan pancarannya ..
Sinarnya terasa sejuk menyentuh mengitari kegundahan.
Menghempaskan seikat impian yang bertengger disela rasa.
Usapan rasa sayangmu terasa hangat merayap manja.
Membelai mesra menyikap rona duka nestapa dalam jiwa.
Ruang hampaku seakan terlihat nyata dalam benak.
Mengukir senja kelam yang tak mungkin tergantikan.

Disini .. Disudut penantian ini .. !?! ..
Aku hanya bisa memandang gelapnya sang malam.
Mewujudkan bulan dengan rona wajahmu nan rupawan.
Aku tak bisa berpaling .. !?! ..
Disaat pandangan ini tebentur lurus pada garis cahayanya.
Sinarnya begitu tajam menggetarkan sadar ..
Tusukannya begitu keras mendera resah ..
Semua itu tak ada beda ..
Dengan hujaman sepasang matamu yang berbinar indah.

Aku tak bisa menyangkal dengan kesendirian ini ..
Aku tak bisa menolak dengan cerminan jati diri ini ..
Semua yang engkau taburkan .. !?! ..
Terasa sudah tumbuh dan hanya bisa aku kenang ..
Semua yang engkau bingkai .. !?! ..
Sudah betengger kokoh ..
Dan aku jadikan hiasan usang yang sulit aku buang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar