Ukiran senja kelam berselimutkan awan resah.
Meniti kupasan hati beselempangkan duka lara.
Diambang batas gundah berbiaskan keraguan.
Aku selalu menunggu seuntai sapa yang mulai pundar.
Entah sampai kapan .. !?! ..
Aku bisa melewati waktu yang mulai melangkah ini.
Entah sampai dimana .. !?! ..
Petikan sabar ini memeluk uraian niat disela sadar.
Apakah aku tetap harus menunggu .. !?! ..
Sampai batas waktu yang merayap ini menegurnya kembali.
Ataukah sambutan rintisan ini tetap bertahan .. !?! ..
Sampai kamu menemukan apa yang selama ini kamu inginkan.
Mendapatkan apa yang selama ini menjadi dambaan.
Lihatlah wahai bidadari senja kelamku .. !?! ..
Untaian namamu telah aku bingkai indah didalam hatiku.
Aku hiasi bingkai itu .. !?! ..
Dengan butiran mutiara kesungguhan dalam jiwa.
Tak akan aku biarkan .. !?! ..
Setiap selanya dikotori oleh noda kedustaan.
Apalagi di rusak oleh prahara perpisahan yang terjadi.
Meniti kupasan hati beselempangkan duka lara.
Diambang batas gundah berbiaskan keraguan.
Aku selalu menunggu seuntai sapa yang mulai pundar.
Entah sampai kapan .. !?! ..
Aku bisa melewati waktu yang mulai melangkah ini.
Entah sampai dimana .. !?! ..
Petikan sabar ini memeluk uraian niat disela sadar.
Apakah aku tetap harus menunggu .. !?! ..
Sampai batas waktu yang merayap ini menegurnya kembali.
Ataukah sambutan rintisan ini tetap bertahan .. !?! ..
Sampai kamu menemukan apa yang selama ini kamu inginkan.
Mendapatkan apa yang selama ini menjadi dambaan.
Lihatlah wahai bidadari senja kelamku .. !?! ..
Untaian namamu telah aku bingkai indah didalam hatiku.
Aku hiasi bingkai itu .. !?! ..
Dengan butiran mutiara kesungguhan dalam jiwa.
Tak akan aku biarkan .. !?! ..
Setiap selanya dikotori oleh noda kedustaan.
Apalagi di rusak oleh prahara perpisahan yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar