Getaran demi getaran dekapan mesramu ..
Masih begitu terasa meyusup menelusuri di relung jiwa ..
Membuat diri ini tersenyum tenang mengupas ukiran sayang.
Membuat diri ini terhempas ikhlas menanti kehendak ..
Kehangatan yang dikau ciptakan ..
Masih lah memeluk mesra di ambang ikatan jiwa dan rasa.
Membuat diri ini seakan terlelap tanpa bisa menolak.
Membuat diri ini seakan terasa segar tanpa menelan obat.
Terima kasih wahai IBUNDA tercinta ..
Sungguh dikau adalah mahkota dari segala mahkota ..
Sungguh dikau merupakan sumber air kehidupan yang nyata tergelar ..
Walau raga ini secara nyata telah hancur ..
Walau jiwa ini sudah membuka pintu maut ..
Berkat kasih dan pencurahan rasa sayang yang terlimpah ..
Semuanya seakan terhenti ..
Semuanya seakan tertunda ..
Butiran tetesan air matamu yang jatuh .. !?! ..
Laksana cemeti maut penggetar sukma pengikat kehendak ..
Dimana setiap butiran tetesan yang jatuh di wajah ini.
Ibarat air suci penghapus noda yang tercipta.
Membuat limpahan gerbang pintu rahmat terbuka kembali ..
Membuat kesempatan dari NYA telah datang lagi.
Terima kasih IBUNDA ..
Engkaulah mahkota pengikat dunia dalam hidupku.
Tanpa ketulusan rasa yang engkau curahkan ..
Sudah dari kemarin ..
Putramu ini menjadi sebujur bangkai tanpa wujud sempurna ..
Tanpa kasih sayang yang engkau urauikan ..
Sudah dari kemarin ..
Putramu ini menjadi arwah insan pendoza tanpa ampunan.
Masih begitu terasa meyusup menelusuri di relung jiwa ..
Membuat diri ini tersenyum tenang mengupas ukiran sayang.
Membuat diri ini terhempas ikhlas menanti kehendak ..
Kehangatan yang dikau ciptakan ..
Masih lah memeluk mesra di ambang ikatan jiwa dan rasa.
Membuat diri ini seakan terlelap tanpa bisa menolak.
Membuat diri ini seakan terasa segar tanpa menelan obat.
Terima kasih wahai IBUNDA tercinta ..
Sungguh dikau adalah mahkota dari segala mahkota ..
Sungguh dikau merupakan sumber air kehidupan yang nyata tergelar ..
Walau raga ini secara nyata telah hancur ..
Walau jiwa ini sudah membuka pintu maut ..
Berkat kasih dan pencurahan rasa sayang yang terlimpah ..
Semuanya seakan terhenti ..
Semuanya seakan tertunda ..
Butiran tetesan air matamu yang jatuh .. !?! ..
Laksana cemeti maut penggetar sukma pengikat kehendak ..
Dimana setiap butiran tetesan yang jatuh di wajah ini.
Ibarat air suci penghapus noda yang tercipta.
Membuat limpahan gerbang pintu rahmat terbuka kembali ..
Membuat kesempatan dari NYA telah datang lagi.
Terima kasih IBUNDA ..
Engkaulah mahkota pengikat dunia dalam hidupku.
Tanpa ketulusan rasa yang engkau curahkan ..
Sudah dari kemarin ..
Putramu ini menjadi sebujur bangkai tanpa wujud sempurna ..
Tanpa kasih sayang yang engkau urauikan ..
Sudah dari kemarin ..
Putramu ini menjadi arwah insan pendoza tanpa ampunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar