Symponi kupasan ikatan janji yang engkau lantunkan.
Masihlah bergetar nyata di sela-sela ingatan.
Dimana nada mesra mengurai kata.
Mengiringi unggara ungkapan duri dalam dada.
Sungguh sangatlah berkesan rinai kata dalam manja.
Sungguh sangat tertata rapi sembilu yang terhunus ..
Dimana semua engkau bungkus dengan keluguhan diri.
Semua engkau gali dalam wadah pengalaman.
Terselip juga kemanjaan bertaburkan benih noda ..
Kepolosan yang senantiasa engkau cerminkan ..
Sungguh membuat rasa ini kagum menamam rindu.
Setiap detik dalam waktu yang melangkah ..
Hamparan sadar dalam ulasan makna maaf ..
Senantiasa beredar tulus ..
Mengiringi setiap langkah salah yang kau ciptakan.
Sungguh aku tak menyangka .. !?! ..
Dalam anggun wujud dirimu ..
Engkau menyimpan prahara yang amat dasyat ..
Engkau menyimpan kerendahan diri yang amat tajam.
Engkau mengungkap jati diri dalam kehausan cinta.
He, he, he .. Disisi gelap yang pernah tercipta.
Aku ucapkan selamat untuk mu wahai bidadariku ..
Silahkan engkau tertawa dengan kemenanganmu ..
Silahkan engkau tersenyum dengan derita yang tertanam.
Disini .. Disudut penyesalan jati diri ..
Aku hanya bisa melantunkan sekeping do'a ..
Semoga engkau mendapat kepuasan yang sesungguhnya.
Semua buah cinta yang engkau tanam ..
Menumbuhkan ketegaran jiwa menyambut keindahan baru.
Masihlah bergetar nyata di sela-sela ingatan.
Dimana nada mesra mengurai kata.
Mengiringi unggara ungkapan duri dalam dada.
Sungguh sangatlah berkesan rinai kata dalam manja.
Sungguh sangat tertata rapi sembilu yang terhunus ..
Dimana semua engkau bungkus dengan keluguhan diri.
Semua engkau gali dalam wadah pengalaman.
Terselip juga kemanjaan bertaburkan benih noda ..
Kepolosan yang senantiasa engkau cerminkan ..
Sungguh membuat rasa ini kagum menamam rindu.
Setiap detik dalam waktu yang melangkah ..
Hamparan sadar dalam ulasan makna maaf ..
Senantiasa beredar tulus ..
Mengiringi setiap langkah salah yang kau ciptakan.
Sungguh aku tak menyangka .. !?! ..
Dalam anggun wujud dirimu ..
Engkau menyimpan prahara yang amat dasyat ..
Engkau menyimpan kerendahan diri yang amat tajam.
Engkau mengungkap jati diri dalam kehausan cinta.
He, he, he .. Disisi gelap yang pernah tercipta.
Aku ucapkan selamat untuk mu wahai bidadariku ..
Silahkan engkau tertawa dengan kemenanganmu ..
Silahkan engkau tersenyum dengan derita yang tertanam.
Disini .. Disudut penyesalan jati diri ..
Aku hanya bisa melantunkan sekeping do'a ..
Semoga engkau mendapat kepuasan yang sesungguhnya.
Semua buah cinta yang engkau tanam ..
Menumbuhkan ketegaran jiwa menyambut keindahan baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar