Rintisan bias pantulan sang mentari pagi.
Menghantarkan rasaku tuk menikmati halimun resah.
Yang merambat ikhlas menelusuri rongga.
Disela dinding ketulusan yang sudah terkoyak.
Dengan hidangan .. !?! ..
Secangkir kopi pahit dan sepiring ubi rebus.
Aku sambut heningan rekayasa cerita yang terhampar.
Aku benar-benar terlena dengan ayunan langkah asa.
Yang mana rintisannya senantiasa terbingkis ..
Untaian harap yang menyelubungi ruang jiwa.
Tuk menggapai impian yang sekarang sudah tercerai berai.
Aku tak bisa berbuat hanya menunggu hikmah ..
Aku tak bisa bertindak hanya menunggu mukzijat.
Semoga dengan ditemani sebatang rokok ini.
Angan dalam asaku tetap bisa aku hisap dan aku rasakan.
Agar dengan adanya makna ini ..
Aku bisa nikmati suasana pagi ..
Dimana sapaan kicau burung bagai genderang semangat.
Dalam merinai menyambut makna cerita hidup nan baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar