Sederetan untaian senyum manis yang kau suguhkan.
Bagaikan cahaya rembulan malam yang menyinari alam.
Biasnya begitu terasa disela ketenangan jiwa.
Hingga hati ini merasa damai mengupas rindu.
Hasrat inipun seakan berhiaskan bunga sayang.
Disaat kau bingkiskan rinai senyum bahagia.
Rasa ini seakan melayang menggapai angan.
Aku akui .. ?!? ..
Untaian senyummu senantiasa menggetarkan hati.
Derai canda tawamu senantiasa membawa bunya rasa.
Keceriahanmu senantiasa menghantui setiap langkah.
Tapi mengapa hari ini semuanya seakan berubah.
Senyum manismu seolah tak terukir lagi.
Senyum indahmu terasa tak seanggun biasanya.
Dalam heran, Akupun mengupas tanya ..
Dan kaupun menjawab sambil menunjuk kebawa ..
"Sayang, kau menginjak kakiku" kamu berkata
Sambil mercing-mercing menahan sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar