Yaa Allah .. Yaa Tuhanku ..
Aku masih ingat .. !?! ..
Saat pertama kali dulu ..
Disaat aku belajar untuk mencintai-Mu.
Lembar demi lembar kitab kupelajari dengan teliti.
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi.
Kusimak kecintaan tentang para nabi.
Kukupas makna kasih tentang para sahabat.
Kupelajari rintisan mahabbah tentang para sufi.
Kurenungkan bait kerinduan tentang para syuhada.
Lalu kurangkai ke dalam ruang rasaku seluas-luasnya.
Kukumpulkan dan kusimpan ke dalam jiwa sedalam-dalamnya.
Kutumbuhkan ke diantara mimpi-mimpi bermakna dalam niatku.
Dan idealisme hasratkupun mengawang di awan asa.
Yaa Allah .. Yaa Rabbii ..
Tapi mengapa .. !?! ..
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu.
Aku berusaha untuk mencintai-Mu .. !?! ..
Dengan cinta yang paling utama yang aku miliki.
Tapi mengapa sampai saat ini .. !?! ..
Aku masih juga belum menemukan cinta tertinggi untuk-Mu.
Aku juga belum bisa membingkiskan cinta teristimewa untuk-Mu.
Aku makin merasakan gelisahku makin membadai.
Hingga membuat rasa ini tehempas menggapai hayal.
Aku makin merasakan resahku makin bergemuruh.
Hingga membuat jiwa ini terpentang menanti kemurahan.
Dalam cita yang mengawang menyimak renungan.
Ku hanya bisa memanjatkan lantunan do'a keikhlasan.
Walau harap tak kunjung menjilma .. !?! ..
Ku tetap mengurai kepasrahan jiwa dalam ketidak berdayaan.
Walau sepasang kaki ini mengambang, tiada menjejak bumi.
Ku tetap menanti apa yang menjadi ketentuan-Nya.
Walau raga ini terhempas dalam jurang dan kegelapan.
Ku tetap berusaha mencari cara untuk mencinta-Mu.
Mencintai dengan kesejatian cinta yang aku miliki.
Wahai Ilahi Robbii ..
Aku meratap, memohon dan menghiba pada-Mu.
Tebarkan kemurahan-Mu ..
Didalam hamparan cahaya terang pada jalan-Mu.
Agar aku bisa merangkak melewati batas perjuangan.
Agar aku bisa menegakkan jiwa dalam rantai pengorbanan.
Agar niatku menggapai permukaan bumi bisa terwujud.
Allahu Rahiim, Ilaahi Rabbii ..
Perkenankanlah aku untuk mencintai-Mu .. !?! ..
Semampu melalui semangat yang merasuk dalam jiwaku.
Agar aku bisa merasakan sentuhan lembut dari jemari karuniamu.
Agar aku bisa merasakan belaian mesra dari jemari barokah-Mu.
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii ..
Perkenankanlah aku untuk mencintai-Mu .. !?! ..
Sebisaku dalam genggaman niat dan hasratku.
Perkenankanlah aku untuk mencintai-Mu .. !?! ..
Dengan segala kelemahan dan ketidak berdayaanku.
Agar aku bisa merasakan rintisan semangat dalam kasih sayang-Mu.
Yaa Allah .. Yaa Tuhanku ..
Aku merasa tak sanggup untuk mencintai-Mu .. !?! ..
Dengan kesabaran menanggung derita ..
Seperti Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al musthafa ..
Karena itu izinkan aku mencintai-Mu .. !?! ..
Melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu.
Atas derita batin dan jasadku yang mulai termakan usia.
Yang mulai merasa sakit dan terhimpit dalam ketakutan.
Yaa Allah .. Yaa Rabbii ..
Aku tak sanggup mencintaiMu .. !?! ..
Seperti Abu bakar ..
Yang menyedekahkan seluruh harta bendanya ..
Dan hanya meninggalkan Engkau dan Rasul-Mu.
Atau layaknya Umar ..
Yang menyerahkan separuh harta bendanya demi jihad.
Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda ..
Demi untuk syiarkan kebenaran dari tuntunan-Mu.
Izinkan aku mencintaiMu .. !?! ..
Melalui seratus, 2 ratus atau 5 ratus perak yang terulur ..
Pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan.
Pada wanita-wanita tua ..
Pada penyadang cacat ..
Yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan.
Pada makanan–makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.
Yaa Allah .. Yaa Rabbii ..
Aku tak sanggup mencintai-Mu .. !?! ..
Dengan khusyuknya perenungan shalat ..
Pada salah seorang shahabat Nabi-Mu ..
Hingga tiada terasa ..
Saat anak panah musuh terhunjam di kakinya.
Karena itu Ya Allah ..
Perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu.
Dalam shalat yang kudirikan terbata-bata.
Meski ingatan kadang melayang ..
Menyambut ke berbagai permasalahan dunia.
Yaa Allah .. Yaa Rahmaan ..
Aku tak sanggup untuk mencintai-Mu ..
Bagai para Al hafidz dan hafidzah ..
Yang menuntaskan kalam-Mu dalam satu putaran malam.
Perkenankanlah aku mencintai-Mu .. !?! ..
Melalui selembar dua lembar tilawah harianku.
Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.
Dan melalui setetes amal yang terselubung kabut.
Yaa Allah .. Yaa Rahiim
Aku tak sanggup mencintaiMu .. !?! ..
Seperti hamba-Mu Sumayyah ..
Yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya Dien-Mu.
Seperti para syuhada ..
Yang menjual dirinya dalam jihadnya bagi-Mu.
Maka perkenankanlah aku mencintaiMu .. !?! ..
Dengan mempersembahkan sedikit bakti ..
Dan pengorbanan untuk dakwahMu.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu .. !?! ..
Dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.
Allahu Kariim ..
Aku tak sanggup mencintaiMu .. !?! ..
Di atas segalanya ..
Bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putranya.
Bagai pemuda yang rela mengorbankan biji matanya.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu .. !?! ..
Dengan mencintai keluargaku ..
Dengan mencintai sahabat-sahabatku ..
Dengan mencintai manusia dan alam semesta.
Allaahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi Rabbii ..
Perkenankanlah aku mencintai-Mu dengan semampuku.
Agar cinta itu tetap mengalun meresap dalam jiwaku.
Agar cinta ini tetap mengalir di sepanjang nadiku.
Sampai nafas ini berlabuh di dermaga akhirku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar