Pages

Minggu, 26 Juni 2011

AKULAH DEBU JALANAN

Aku hanya seonggak debu jalanan yang tak berguna
Aku bergerak hanya berdasarkan hembusan angin yang menerpa
Tiada daya yang membuatku tegar dalam satu tempat
Tiada upaya yang dapat membuatku bisa berubah


Aku hanya sekelompok debu jalanan yang tiada manfaat
Jalur hidupku hanya berselimutkan cemo'oh dan hinaan
Wujudku hanya secerca kotoran dekil yang menjemukan
Tiap saat pasti akan terhempas dan terusir dari pijakan

Aku hanya sederetan debu jalanan yang terabaikan
Tiap hari hanya bisa bertengger pada barang yang terbuang
Aku tak mengerti akan keindahan dari barang yang kutemukan
Aku tak faham akan keburukan dari barang yang aku pijak

Aku hanya sebongkah debu jalanan yang menjijikan
Dimana kaki berpijak disitulah tempatku mengurai asa
Ruang dan waktuku selalu mengembara tanpa tujuan
Tiada rahasia yang dapat aku simpan
Semua membias nyata dan apa adanya

Aku memang debu jalanan yang tak berharga
Tiada makna terpenting yang dapat aku persembahkan
Uraian langkah pastiku selalu dibalas dengan kebohongan
Hiasan tulusku selalu saja dibalas dengan kecurigaan

Kurelakan sejuta tanggapan yang membuatku tersisih
Kuterima segunung kecurigaan yang membuatku tersingkir
Karena semua itu sudah sepantasnya aku terima
Karena wujudku debu jalanan, yang tiada arti dalam jiwa dan rasa

Bermandikan kata
Berselimutkan makna
Beralaskan rasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar