Mengapa desiran syairmu harus menyapa ..
Sedangkan engkau sendiri ..
Berlenggang menoreh pesona di antara semak belukar.
Tiada kusangkah ..
Benih-benih rindu yang engkau pijakan.
Menunai gundah ..
Menoreh lara yang tak kunjung bisa di redakan.
Disudut pantauan rindu yang engkau bingkiskan.
Engkau seolah-olah berceloteh bebas lepas.
Teriring juga nada canda dan tawa tiada terbatas.
Itukah yang engkau mau ..
Itukah yang engkau namakan keserasian suka dan duka.
Sedangkan engkau sendiri ..
Berlenggang menoreh pesona di antara semak belukar.
Tiada kusangkah ..
Benih-benih rindu yang engkau pijakan.
Menunai gundah ..
Menoreh lara yang tak kunjung bisa di redakan.
Disudut pantauan rindu yang engkau bingkiskan.
Engkau seolah-olah berceloteh bebas lepas.
Teriring juga nada canda dan tawa tiada terbatas.
Itukah yang engkau mau ..
Itukah yang engkau namakan keserasian suka dan duka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar